Aku tersenyum setelah membaca balasan pesan darinya. Menurutku, dia laki-laki yang sangat terbuka, apa adanya. Tidak sungkan bercerita banyak hal padaku, sekalipun itu masalah personal.
Jujur, aku pribadi masih sedikit keheranan. Kenapa dia terkesan 'nyaman' berbagi denganku? Seolah aku yang bukan siapa-siapa ini, berhak tahu semua tentangnya. Bukan berarti aku tidak mau tahu, atau lebih mengenal, bukan! Aku hanya merasa...
Karya Pena
Goresan Pena Masa SMA Kata-Kata Indah yang Membuatku Belajar Mengungkapkan Perasaan
Textratis -
Aku tidak mengenalmu dengan baik. Aku biarkan kamu lewat begitu saja. Menguap dan terbang bersama udara. Tapi apakah kamu akan membenciku? Patutnya aku yang semestinya membencimu.
______________________
Buku tulis dengan goresan puisi antara kamu dengan masa lalumu. Di saat kamu keluar kelas dengan teman-teman spesialmu. Tanpa sengaja 'ku dapati buku LKS Matematika tergeletak di atas meja. Matematikamu memang di luar kepala....
Ada banyak cerita yang bisa kau dengar
Tentang perahu-perahu nelayan
Yang harus tetap berlayar
Menembus ombak ganas
Menerjang maut dengan tangguh
Tentang malam-malam
Yang seharusnya jadi waktu lelapkan diri dan pikiran,
Tetap ada mereka yang harus terus berjalan
Menggendong peluh dari harapan
Menerobos angkuh jadi kekuatan
Bukan dengan tangan kosong
Apalagi senyum istirahat
Tentang pagi-pagi yang seharusnya disambut dengan teh dan sarapan
Tapi ada mereka yang tak memiliki waktu
Untuk sejenak saja duduk...
Kata ini lahir dari rahim rasa, sederhana tak berbalut diksi mewah.
Kata ini lahir saat ku menjauh dari rayumu.Ku berlari dan terus menjauh namun dirimu selalu mengikuti.
Kamu, tak ubahnya bayangku sendiri. Terkadang aku mengejar, terkadang aku yang dikejar.Terkadang... jalan beriring.
Kata ini, lahir saat suaramu menjelma simponi, begitu meneduhkan, aku terbuai.
Kata ini, lahir dari rahim rasa; cinta dan benci
Kata ini, lahir...
Aku tak pernah memahami
Alasan terlalu sulit mendeskripsikan
Anganku yang berlebihan
Atau mimpi ini memang besar?
Tuhan lebih tahu dari cukup
Waktu lebih bijak memijak masa
Dunia lebih pandai sembunyikan takdir
Dan kita tak lebih dari manusia
Yang hanya mampu meraba serupa mungkin
Malam dan pagi juga ikut berpartisipasi
Malam yang bekerja memikul mimpi
Pagi yang berusaha mencerahkan asa
Dan kita jadi pemeran dalam skenario-Nya yang luar biasa
Di masa-masa bergulir
Pastilah...
Tiada resah yang bergejolak
Tiada angan yang meniadakan-nya ada
Dan tiada siluet abu, putih, biru, jingga, merah muda atau kemerahan
Hanya malam bergumul bimbang dan diam
Langit pagi ini masih terlalu gelap
Suara gema lebih mendominasi
Dan aku terjaga di depan pintu
Memandang langit yang tak kunjung menampakkan
Menata rayu
Pada bayangan yang terlalu kelam untuk di cumbu
Mengarang rindu
Pada siapa yang entah dan bagaimana dirindu
Dan, sepiku jatuh meraung...
Cantik bukanlah standar yang bisa ditentukan seenaknya.
~
Siang itu di lobi kampus, Fio hanya memakan sedikit bekal yang dibawakan Mama dari rumah. Bekal itu dikemas sedemikian rupa membentuk karakter tertentu seperti bekal anak TK yang imut dan menggemaskan.
“Dua centong nasi 195 kkal, telur dadar goreng 135 kkal, dua potong sosis goreng 185 kkal, brokoli rebus 28 kkal, sama mayones 40...
Keluarga, sungguh tidak seorangpun mampu mengatakan secara sembrono. Kepercayaan yang luar biasa serasa saling menjaga. Tak semua bisa menjadi keluarga bahkan keluarga itu sendiri. Urusan percaya memang tidak bisa dianggap enteng. Butuh proses berdarah ataupun moment yang tepat. Apalagi percaya hubungannya sama hati. Benda absurd yang tak bisa diterawang dengan mata terbuka. Dunia batin harus pakai mata batin alias...