Written by M T NASUTION

Belakangan ini kembali ramai aktifitas berbagi E-book gratis via Whatsapp dan media sosial lainnya.

Pada tanggal 30 maret lalu juga, saya temukan pesan berantai lewat story Whatsapp yang membagikan 2 E-book berjudul Laa Tahzan karya Dr. Aidh Al Qarni dan Keagungan Pribadi Rasulullah karya Al Imam Abu Isa At Tirmidzi. Salah satu dari 2 judul buku itu sebenarnya saya sudah tahu isinya, tapi saya penasaran dengan versi E-booknya. Karya sekelas Laa Tahzan, ada E-book nya? Siapa sih yang iseng mengdigitalisasikannya?

Begitu juga buku Keagungan Pribadi Rasulullah, yang penjualan buku fisiknya masih terus berjalan sampai saat ini (Karena saya juga reseller-nya. Saya jadi Reseller supaya bisa dapat harga buku lebih murah aja sih, bukan untuk jualan).

Nah setelah saya buka, ternyata benar isinya 100% isi dari Laa Tahzan dan Keagungan Pribadi Rasulullah (KPR), tapi untuk E-book judul KPR sangat terlihat hasil scan-nya yang berasal dari buku versi lama, hmm dari sini saja sebenarnya sudah bisa disimpulkan ya, ini E-book legal atau tidak.

Nah, beberapa hari selanjutnya saya mendapat kiriman E-book lagi dari teman, Novel Sirah karya Sibel Eraslan, katanya sih dapat dari sebuah grup di Telegram, tak berapa lama saya pun dimasukkan ke dalam grup tersebut, bernama “Forum Literasi Membaca Buku”, jumlah anggotanya 11.083, aktifitas di dalam grup tersebut sangat intens berbagi E-book dari berbagai macam judul dan bidang ilmu pengetahuan.

Saya cek di bagian berkas dalam grup tersebut, terdapat 5.267 berkas yang isinya adalah E-book semua. Saya scroll judul-judulnya dengan seksama, dan saya pun tercengang.

“Ini grup benar-benar mengerikan” batin saya (agak berlebihan ya? Bagi saya pecinta buku, nggak sih), mulai handbook pendidikan, handbook profesi, berbagai judul Novel, Tafsir, buku sejarah, semua tersedia. GRATIS.

Tafsir Ibn Katsir yang harganya 1,2 juta menjadi gratis. Serial Novel Sirah Muhammad Tasaro GK, lengkap, juga gratis.

Berbagai macam jenis buku sejarah Rasulullah dari berbagai penerbit dan penulis. Juga Gratis.

Tafsir Al Qur’an dari berbagai ulama yang jumlah nya berjilid-jilid. Juga Gratis.
Novel dari karya Dee Lestari sampai Habiburrahman El Shirazy. Juga Gratis.
Bukan main.

Saya pun mencoba unduh beberapa judul. Setelah saya perhatikan satu persatu, beberapa buku terlihat merupakan hasil scan lalu diubah ke dalam format PDF, beberapa lagi memang diterbitkan oleh tim digital penerbit.

Sedari awal saya sudah meyakini bahwa praktik seperti ini sungguh menyalahi aturan yang berlaku. Untuk memastikan, saya pun melakukan beberapa tindakan;

Pertama, mencoba mengakses situs yang tertera di salah satu E-book, di lembar awal tertulis sebuah situs yang sepertinya merupakan pihak yang menyebarkan berbagai macam E-book. Ketika saya akses, ternyata sudah diblokir dikarenakan mengandung konten negatif.

Kedua, di E-book lain saya menemukan nama dari salah seorang tim penerbit Mizan yang bertugas sebagai Content Digital Development, saya langsung cari kontak media sosial dan menanyakan perihal banyaknya beredar E-book dari penerbit Mizan. Tapi sepertinya akun media sosial tersebut sudah lama tidak digunakan.

Ketiga, saya memutuskan untuk langsung menghubungi dan bertanya ke pihak penerbit, ada dua penerbit yang saya hubungi, Bentang Pustaka dan Mizan. Jawaban keduanya sama, bahwa tidak dibenarkan membagikan E-book tanpa persetujuan penulis atau pihak penerbit. Untuk lebih jelasnya silakan baca gambar lampiran.

dok.pribadi
dok.pribadi

Kesimpulannya, ya memang tidak semua E-book gratis itu ilegal, tapi tidak juga semua E-book gratis itu legal. Biasanya, E-book gratis yang memang legal dan sah itu berasal dari lembaga non profit, seperti saya pernah memiliki web untuk download Ebook gratis yang berasal dari sebuah lembaga pemerintah, yang judul bukunya pasti enggak jauh-jauh dari program mereka, jadi wajar gratis, atau juga buku-buku fikih singkat berasal dari program wakaf, yang dari judul, tampilan dan lainnya, memang kurang memiliki daya tarik bagi sebagian orang. Yang begitu-begitu wajar dibagikan secara gratis ya.

Tapi kalau buku dengan judul dan penulis besar, penjualannya juga masih berjalan, apalagi termasuk bestseller, dan berasal dari penerbit yang memang fokus dengan penjualan buku, sangat tidak wajar jika E-booknya beredar secara gratis.

Konsep beredarnya E-book gratis ini juga sebenarnya hampir sama dengan beredarnya film bajakan yang tersedia di berbagai web ilegal seperti XXIIndo, LayarKaca, dan lainnya. Mereka ada karena banyak pecinta film yang butuh secara gratis. Begitu juga E-book, banyak pecinta buku, yang penginnya juga gratisan. Dan biasanya sih admin atau pengedarnya juga sama-sama pecinta film atau buku.

Pesan saya sih, yuk mari kita mulai untuk jadi bangsa yang bisa menghargai karya orang lain, dengan mulai mengurangi penggunaan segala sesuatu yang berbau bajakan.

Penulis buku itu membutuhkan banyak pengorbanan dalam menyelesaikan karyanya, sungguh terlalu jika kita tidak menghargai kerja keras mereka dengan membeli produk originalnya.

Terakhir, saya tutup dengan pesan Ustadz Salim A Fillah, bahwa Allah dan Rasul-Nya itu ingin agar harta yang dimiliki seorang muslim dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas tiga hal; Fikriyah (Kecerdasan), Jasadiyah (Kesehatan), Ruhiyah (Ibadah) yang ketiganya harus menghantarkan pada tingkat keimanan yang lebih baik kepada Allah Swt.

Nah, membeli buku dan membaca termasuk ke dalam fikriyah, jadi kalau memang ada buku yang kita rasa bagus, bergizi, niatkan karena Allah dan beli saja, InsyaAllah akan mendatangkan banyak kebaikan dan keberkahan.