Matahari mulai menampakkan dirinya kembali, senyumnya yang menyilaukan membuat beberapa orang senang karena memang sudah agak lama sekali ia tak menampakkan dirinya,langsung saja aku mengambil posisi duduk bersila dengan menghadap jendela dan mendengarkan suara percikan air yang keluar dari sela-sela atap yang bocor sehingga menciptakan alunan suara yang indah, dan juga damai.
Lagi lagi aku tak melakukan apapun, hanya duduk sambil menikmati suara dari percikan air itu dengan mata yang masih sedikit tertutup. Ketika aku sedang asik mendengar suara percikkan itu tiba-tiba saja aku teringat dengan sesosok pria, kali ini ia bukan seorang pria paruh baya yang sering aku sebut di tulisan ku sebelumnya,namun ia adalah pria yang berbeda. Ciri khas dengan alis yang tebal dan biasanya pria seperti ini terlihat berkharisma, yah lebih tepatnya memiliki daya tarik sediri tergantung dari sudut pandang mana kalian melihatnya. Senyum lebar yang selalu ia tampilkan hanya semu semata, tubuh kurus yang terlihat ketika ia sedang membuka baju nya, selalu saja membuat para wanita yang melihatnya menjadi salah fokus. Entahlah salah fokus dari bagian mana tapi aku merasa tidak ada yang menarik dari dirinya.
Aku masih saja berpegang teguh dengan pendapatku sampai akhirnya pendapatku ini runtuh, karena beberapa hal. Pertama aku menyukai alisnya,kedua aku menyukai senyumnya,dan ketiga aku menyukai apapun yang ada dalam dirinya. Aku sadar bukan hanya aku yang menyukai nya namun masih banyak jutaan wanita diluar sana yang mungkin saja tertarik dengannya,ups tiba tiba saja dia mengagetkan ku dengan keberadaannya yang berada di balik jendela itu dan momen ini semakin membuatku kagum akan dirinya.
Aku hanya bisa tersenyum dari balik jendela,egois ku terlalu tinggi untuk mengakui ini semua. Pria itu berbalik arah dan melihatku sedang menatapnya, waw dia membalas senyumku. Namun dari tatapan matanya seolah ia sedang menyampaikan suatu pesan yang isinya “ayo buruan bangun terus beres beres”, ya jangan heran hampir setiap pagi kami beres beres bersama, kegiatan yang terlihat melelahkan namun aku menyukainya. Ya tak perlu aku perjelas lagi kan kenapa aku menyukai momen ini.
Kata orang aku adalah wanita yang aneh,ya aku lebih menyukai kegiatan yang hampir setiap orang tak menyukainya,seperti beres beres atau bahkan menyuci piring,kalo boleh jujur aku gak serajin yang kalian bayangkan juga berawal dari keterpaksaan sampai akhirnya menjadi kebiasaan.
Nyatanya cerita ini tak seindah FTV atau bahkan drama Korea yang biasanya kalian tonton,karena hidup tak semudah itu. Sepertinya aku hanya bisa berakhir dengan mengaguminya saja, ya karena setiap pagi selalu saja ada hal yang membuat dia tersenyum dengan sendirinya, chat messenger-lah penyebabnya. Eits tunggu dulu di cerita ini sepertinya aku akan terlihat sangat menyedihkan,tapi aslinya gak gitu kok guys serius deh. oke lanjut ke ceritanya.
Ya aku selalu saja cemburu dengan hal yang bisa membuat nya bahagia, karena aku tak bisa membuatnya seperti itu. Adu mulutlah yang sering kami lakukan. Aku sadar karena aku terlalu egois untuk mengakui bahwa aku sebenarnya salah. Ya mau bagaimana lagi setiap aku berusaha untuk mengakuinya aku selalu saja terbawa emosi karena rasa kesalku sendiri.
Dari apa yang ceritakan di atas,ada sesuatu yang ingin kulakukan, melupakannya adalah hal yang sangat ingin aku lakukan. Karena jika bertahan hanya membuatku sakit,lantas untuk apa bertahan. suasana tiba tiba menjadi mellow,yang diiringi dengan lagu Banda Neira – Sampai Jadi Debu,yang baru saja diputar oleh nya.
Waktu seolah-olah berhenti dan hanya terdengar suara celotehan orang orang yang mengatakan bahwa aku harus melupakannya,kepalaku seketika menjadi sakit suara itu sangat nyaring, penglihatanku menjadi abu abu untuk seketika, ”woi,ngapain berdiri di situ” Lagi lagi suara itu yang menyadarkan ku dari dunia aneh yang aku rasakan tadi. Kami lanjut berbenah. Hanya wajah nya yang menyita perhatianku, “plis jangan senyum” geram ku dalam hati agar ia tak melakukan hal itu lagi. namun harapan ku sirna seketika,”ya tuhan dia senyum lagi,” ucapku dalam hati.
Aku benar-benar tidak rela untuk menghapus rasa ini. Namun jika keadaan mengharuskan ku untuk melakukannya maka aku akan mencobanya, dan jika di pikir-pikir untuk apa bertahan dan menahan rasa sakit ini sendirian?
Namun kenangan indah yang ia ciptakan sulit tuk di hilangkan, sudah di paksa namun sulit, ibarat kata nya sih kaya noda di baju putih aja walaupun udah di pakein pemutih tetep aja ada bekas nya.
Dan juga ada pepatah jawa yang kalo gak salah gini bunyi nya, “witing tresno jalaran soko kulino” ya artinya cinta tumbuh karena biasa, mau percaya apa gak peribahasa ini sungguh marak di kalangan para bucin, iya budak cinta hahahaha.
Upss sori bisa jadi kalian juga bucin hehehe. Balik lagi ke peribahasa itu, awalnya aku gak terlalu peduli sampai akhirnya aku sendiri yang mengalami kejadian itu guys.
Pengalaman didunia percintaan yang rumit dan menjadikan aku terlihat seperti wanita bodoh akhirnya dengan tekat yang kuat dan juga semangat yang tinggi, aku memutuskan untuk berhenti, berbagai macam tips sudah aku coba untuk menjadi pedoman ku agar aku bisa melupakkan pria sialan itu namun tetap saja sulit.
Terlalu sering bersama membuatku tak mudah untuk melupakan nya, sakit yang aku rasakan sendiri karena melihat pria itu berkencan dengan wanita lain semakin membuat perasaan ku gak karuan. Perhatian yang selama ini ia berikan hanyalah perhatian biasa. Dan semua orang selalu saja meminta ku untuk berhenti dan melupakannya, dan akhirnya dengan tekat yang kuat aku pun mulai menuruti wejangan dari mereka dan alhasil aku tak berhasil, semua terasa sia sia.
Hari-hariku mulai kacau dan tak karuan. Aku yang periang seolah tenggelam oleh badai yang terus menerus menyerang. Hanya perasaan sendu yang aku rasakan.
Aku kira pria itu pun memiliki perasaan yang sama namun aku hanya berhalusinasi, semua itu tak nyata. Benar semua itu hanya ilusi percayalah. Bahkan aku sudah mulai tak percaya dengan adanya cinta.
Bahkan kita sendiri pun sulit untuk memaknai cinta yang sebenarnya,aku mulai tak tahu apa yang harus kulakukan saat ini. Ah sial aku tak tahan dengan keadaan ini,ingin lari namun tak tau harus kemana.mencari perlindungan namun tak ada gunanya.
Aku juga pernah membicarakan persoalan ini dengan nya,namun secara tak sadar aku sudah di tolak lebih dulu,aku sadar namun rasa yang lain mencoba tuk menahan ku agar tetap berada di sini.
Ia seolah mengatakan “tetaplah bertahan”,dan kalimat itu muncul dengan sendirinya.namun seperti di ulang ketika aku sedang memikirkan untuk melupakan pria itu kalimat itu seolah olah muncul dengan sendirinya
Ini adalah sebuah keluhan dari seorang wanita yang pengecut karena tak berani untuk mengambil keputusan untuk melupakan perasaan cinta yang sudah tak ada gunanya ini. Ingin sekali kembali dimana aku tak terlalu memikirkan soal cinta.
Masa dimana semua terasa netral dan menyenangkan, maafkan aku teman saurus kalian harus membaca tulisan ini, aku hanya ingin menulis keresahan ku saja. Karena aku sudah tak tahu harus membagi cerita ini kepada siapa.
Ya walaupun cerita ini tidak begitu penting,semoga saja kalian masih bisa mengambil hikmah nya yaaaa….,oh iya siapa tau kalian punya saran atau pernah merasakan hal yang sama jangan lupa share cerita kalian di kolom komentar yaaaa
Udah ah curhat nya, sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Apakah yang akan di lakukan wanita ini, akankah ia berhasil melupakan pria itu?
Ipi. Aku mah ngerasai banget sedihnya kamu
Saranku, tetap hadapi semuanya. Jangan lari apalagi akhirnya merugikan diri kita sendiri. Jadi pendiam, menarik diri dan semua jadi kenak imbasnya.
Yang membuat perasaan sakit itu adalah saat ketidakterimaan kita dengan harapan yang tak sesuai kenyataan. Jadi, saranku cintailah tanpa meminta dan berharap banyak darinya. Jalani tanpa memungkiri perasaan kita. Kalaupun memang harus, diskusikan saja ke dia tentang perasaanmu. Beda ya mendiskusikan dengan menembak, hihi. Siapa tau bisa melegakanmu. Apalagi kalian sering bersama. Dia pasti pahamlah dirimu seperti apa.
Waduh. Hahaa. Pagi2 ceramah aku.
Semangat Ipi ?
Makasih ya kak saran nya hehehe
Curcol Buk? ? Menyayat juga nih
Ahahaaa. Owe juga bingung. Pagi2 udah nyeramahi anak orang. Malah fiksi pula lagi lakiknya.. Asyem. Ahaha?
Hai Ipi. Ceritamu menyayat sekali ??
Sabar, ya. Pada akhirnya, hati akan berlabuh ke tempat yang tepat ?
Btw btw, siapa tuh prianya? Uhuk ?
gak ada mba,pria itu hanya fiksi belaka wkwkwkw
Wuih mencintai dalam diam-diam mengharapkan..??
Bisa di katakan seperti itu heheh?
Acieeee mencintai teman sendiri.
Aku perhatikan, kenapa banyak kata ‘ya’ ?